Wajah akan tampak berminyak (kelihatan ‘mengilat' atau bersinar),
terutama saat terkena sinar matahari. Sekitar 50 % ibu hamil akan
mengalami peningkatan sirkulasi darah yang dapat menyebabkan
pembuluh-pembuluh darahnya melebar, termasuk pori-pori kulit serta
muara-muara kelenjar minyak pada kulitnya. Kondisi inilah yang lantas
memicu kelenjar-kelenjar minyak di kulit bekerja lebih ekstra dan
membuat kulit wajah menjadi berminyak. Rajin membersihkan muka amat
disarankan untuk mengatasi kondisi ini. Penggunaan losion pembersih
atau cleanser sedikit banyak juga akan membantu menghilangkan kotoran
pada wajah. Kulit wajah yang tidak sering dibersihkan hanya akan
mengkondisikan kotoran untuk menyumbat pori-pori kulit dan menimbulkan
masalah baru, yaitu jerawat.
Bisa jerawat ringan hingga jerawat berat yang menyerupai bisul. Pada
saat hamil, kelenjar minyak pada kulit yang menghasilkan minyak lebih
banyak dan pori-pori kulit yang juga lebih lebar, membuka peluang lebih
besar terjadinya sumbatan akibat kotoran yang ada. Sekali lagi,
kebiasaan membersihkan wajah, terutama saat di pagi hari dan malam
sebelum tidur, menjadi penting untuk mencegah terjadinya/memperparah
jerawat. Pakailah sabun khusus muka atau sabun bayi yang biasanya
memiliki kadar PH netral. Penggunaan obat jerawat sebaiknya
dikonsultasikan pada dokter kandungan dan dokter kulit untuk
mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Beberapa kandungan zat
kimia yang ada pada obat jerawat dikuatirkan mempunyai efek teratogenik
yang bisa menimbulkan kelainan bawaan berupa cacat menetap pada janin.